Home News Market Teknologi Treveling Finance JASA
Nature

Begini Hebohnya Mi Instan yang Disebut Harganya Bisa Naik 3 Kali Lipat

aris, 2022-08-14

Belakangan ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan harga mi instan yang disebut-sebut bisa naik tiga kali lipat. Hal itu dikatakan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, sebab harga gandum saat ini tengah naik dan pasokan yang sulit.
Sebelum Mentan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sempat menyinggung hal tersebut. Pada 7 Juli 2022 lalu, Jokowi mengatakan perang Ukraina dan Rusia menimbulkan dampak persoalan pangan dunia, salah satunya mahalnya harga gandum.

Jokowi mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati atas mahalnya harga komoditi pangan dunia, utamanya harga gandum. Hal ini karena Indonesia masih mengimpor gandung dari luar negeri. Jokowi menambahkan harga naik karena stok gandum di Rusia dan Ukraina tidak bisa dijual.

"Kita juga impor gandum gede banget. (Sebanyak) 11 juta ton impor gandum kita. Ini hati-hati. Yang suka makan roti, yang suka makan mie bisa harganya naik," sebut Jokowi.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga bersuara demikian. Pada 19 Juli, Ia mengatakan perang Rusia-Ukraina membuat harga produk turunan gandum seperti mie instan menjadi naik dan hal itu tidak bisa dihindari.

"Harga Super Mie, Indomie, tetek bengek mie-mie itu akan naik, nggak bisa dihindari," kata Moeldoko dalam Seminar Wawasan Kebangsaan: Strategi Pemerintahan Jokowi Menjaga Keseimbangan Stabilitas & Keterbukaan di Era Disrupsi Informasi, Selasa (19/7/2022) lalu.

Anak buah Jokowi lainnya yang memang berkaitan langsung dengan gandum yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo baru-baru ini mewanti-wanti kenaikan harga mi instan dalam waktu dekat.

"Hati-hati yang makan mie banyak dari gandum besok harga naik tiga kali lipat itu. Jadi mohon maaf saya bicara ekstrem saja," dalam webinar online di Youtube Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Selasa (9/8).

Menurutnya, jadi lebih baik masyarakat mengonsumsi singkong hingga sagu ketimbang harus impor gandum dalam kondisi terlalu mahal.

"Ada gandumnya tapi harga mahal banget. Kita impor terus nih. Kalau saya sih nggak setuju jelas. Kita apapun kita makan singkong saja, sorgum saja, dan makan saja sagu," katanya.

Meskipun, ia mengakui sebenarnya stok gandum ada, tetapi saat ini belum bi

Menanggapi pernyataan Mentan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meyakini kenaikan harga gandum saat ini diharapkan tidak membuat harga mi naik. Sebab panen gandum saat ini di negara produsen telah membaik.

"Nggak, mudah-mudahan. Dulu kan gagal panennya di Australia, Kanada, Amerika Serikat (AS) ya. Sekarang panennya sukses," katanya kepada awak media, di Kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (10/8) lalu.

Zulhas juga mengatakan saat ini penjualan gandum dari Ukraina sudah dibuka lagi. Seperti diketahui salah satu penghasil gandum tersebut sempat menyetop ekspor gandumnya.

"Apalagi sekarang Ukraina sudah boleh jual. Mungkin September trennya akan turun (harga gandum)," ucapnya.

Kemudian, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang merupakan produsen Indomie, Franciscus Welirang menepis pernyataan Mentan.

Pria yang akrab disapa Franky tersebut mengatakan isu kenaikan harga mi instan yang bisa mencapai 3 kali lipat adalah hal yang berlebihan.

"Harga mi instan bisa saja naik, bisa saja. Tapi kalau ada pernyataan yang mengatakan bisa 3 kali lipat, itu berlebihan. sangat-sangat berlebihan," kata Franky kepada detikcom, Rabu (10/8).

Menurutnya, saat ini negara-negara penghasil gandum tengah panen. Jadi, kata dia, pasokan gandum dalam negeri tak akan banyak terpengaruh.

"Hari ini di bulan, dari bulan Juli-Agustus, Amerika, Kanada, Panen. Rusia panen, nanti sebentar lagi Argentina panen. Nggak usah diributin lah. Nggak ada yang perlu ditakut-takutin kepada konsumen kita," tutupnya.

Harga Mi Instan Diam-diam Naik
Berdasarkan penelusuran detikcom di sejumlah warung kopi (warkop) ternyata harga mi instan sudah naik, tetapi tidak tiga kali lipat seperti wanti-wanti dari pemerintah.

Misalnya saja seperti yang dikatakan Pemilik warung kopi (Warkop) di wilayah Tangerang Selatan, Rozikin. Ia mengatakan naiknya harga mi sudah terjadi tiap bulannya.

"Sempat dengar katanya mau naik 3x lipat karena harga gandum naik. Memang sudah naik si setiap bulan juga ada kenaikan Rp 1.000, Rp 1.000, tapi nggak sampai 3x lipat seperti kabar sekarang. Kayak misalnya sebelumnya belanja Rp 108.000/dus (isi 40), bulan selanjutnya Rp 109.000," jelasnya.

Kemudian, Corporate Communication General Manager PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) Nur Rachman mengatakan kenaikan harga mi instan sudah terjadi pada Juli 2022. Meski begitu, kenaikannya tidak besar.

"Mi instan ada naik harga di Juli, tapi itu pun kecil kenaikannya, hanya sekitar 1- 2%," ucapnya.

Sumber : finance.detik


FO4ARI

I have a blog to share knowledge with you and the latest news


Nature


Didukung Oleh Investing.com

Widget Ringkasan Teknikal Didukung oleh Investing.com Indonesia