Home News Market Teknologi Treveling Finance JASA
Nature

Anak SD-SMP Dilarang Diberi PR, Anda Setuju? | EDUKATION

aris, 2022-10-23

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh menyebutkan, siswa SD dan SMP di Kota Surabaya tidak akan lagi menerima pekerjaan rumah atau PR dari sekolah. Anda setuju dengan rencana tersebut?

Yusuf beralasan, rencana ini ditujukan untuk mengurangi beban tugas bagi siswa di rumah. Selebihnya, waktu siswa di rumah bisa dialihkan untuk aktivitas lain sebagai pembentukan karakter, seperti membantu orang tua dan mengaji di taman pendidikan Al-Qur'an (TPA).

"Biar anak tidak terbebani di rumah, kalau orang tua tidak bisa mendampingi kan repot," kata Yusuf, dikutip detikJatim, Sabtu (22/10/2022).

Lebih lanjut, kata Yusuf, guru di sekolah juga bisa fokus pada pembentukan karakter siswa di samping kegiatan akademik. "Selain pembentukan karakter, ada edukatif pengayaan pembelajaran, penyelesaian permasalahan antartemannya dibantu teman-teman guru," jelasnya.

Respons orang tua siswa di Surabaya beragam menyikapi rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini. Warga Banyu Urip, Catur Irawan, menyatakan setuju karena menurutnya waktu anak sudah banyak dihabiskan di sekolah.

"Setuju, karena full day terus dikasih PR, istirahatnya kapan? Buat dia, santai nggak ada. Jadi tugas diselesaikan di sekolah. PR terus setiap hari (diberikan)," ungkap bapak dari siswa SMP Muhammadiyah 5 Pucang ini.

Senada dengan Catur, Desi yang merupakan orang tua salah satu siswa SMPN 3 Surabaya juga menyatakan kesetujuannya agar anaknya memiliki waktu istirahat di rumah. Terlebih, bila PR digantikan dengan kegiatan pendidikan karakter bagi siswa.

"Setuju untuk pendidikan karakter, karena anak saya full day, pulangnya jam 15.00 WIB. Pendidikan karakter perlu sekali. Kalau dikasih PR itu waktunya tersita lagi, biar ada istirahatnya di rumah. Kemarin nggak ada PR," tutur warga Manukan itu.

Pendapat berbeda dilayangkan oleh ibu dari peserta didik SDN Manukan Kulon kelas 6, Anggraini. Menurutnya, waktu anak yang lebih banyak di rumah diartikan sebagai banyaknya waktu anak bermain daripada belajar.

"Tidak setuju, karena tidak full day. Anak-anak SD butuh PR biar belajar di rumah karena ada banyak waktu. Bisa mengulang pelajaran yang didapat di sekolah, waktunya juga lebih banyak di rumah," papar Anggraini.

Nana, seorang warga Ngagel juga menyatakan ketidaksetujuannya. Sebab, PR dianggapnya dapat menstimulasi otak anak untuk berpikir selama PR yang diberikan tidak berat. Terlebih, usia anaknya yang sudah mengenal gawai atau gadget di rumah dan sulit untuk dilepas.

Lebih lanjut, Nana membandingkan orang tua yang mampu dan pas-pasan. Anak yang orang tuanya mampu bisa mengisi aktivitas anak di rumah dengan mengikutkan les. Hal itu tidak berlaku bagi anak dari orang tua pas-pasan.

"Nah, kalau yang pas-pasan, ya, anaknya di rumah saja. Pulang sekolah ya main bersama teman dan nge-game. Nanti salah pergaulan lagi, ngenes lagi orang tuanya. Saya nggak setuju," pungkasnya.

Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UM Surabaya Sri Lestari atau Tari juga turut berpendapat, perlu adanya aspek pertimbangan yang digunakan sebagai indikator memberikan PR. Pasalnya, menurut dia, PR bisa dijadikan pertimbangan untuk pembelajaran.

"Perlu atau tidaknya memberikan PR seharusnya menjadi tanggung jawab pendidik atau guru untuk menentukan. Karena memang PR bisa digunakan sebagai pertimbangan untuk pembelajaran," kata Tari melalui keterangan tertulisnya.

Tari juga menambahkan, ada kalanya waktu tatap muka yang terbatas dengan beban kompetensi yang harus dicapai dianggap kurang, sehingga PR dapat menjadi jalan pintas bagi guru.

PR bisa dinilai penting, kata Tari, jika hasil evaluasi guru menunjukkan PR terbukti dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan siswa. Bila evaluasi menunjukkan sebaliknya, maka yang perlu dipertimbangkan adalah jenis tugas yang diberikan.

Kebijakan dari Pemkot Surabaya ini masih menuai pro kontra dari pihak orang tua siswa. Apa Anda setuju PR untuk siswa dihapus? Sampaikan pandangan Anda di kolom komentar.

Sumber : news.detik


FO4ARI

I have a blog to share knowledge with you and the latest news


Nature


Didukung Oleh Investing.com

Widget Ringkasan Teknikal Didukung oleh Investing.com Indonesia