Home News Market Teknologi Treveling Finance JASA
Nature

Bayar Biaya Sekolah Menjadi Mudah, Berharap Pendidikan Menjadi Berkah

aris, 2022-12-29

Setelah tahun ajaran baru dimulai, para orang tua siswa dikirimkan tawaran dari pihak sekolah agar pembayaran iuran bulanan siswa atau yang lebih dikenal dengan SPP itu dilakukan dengan menggunakan virtual account. Tanpa bermaksud ingin memberatkan, tawaran ini hanya dijadikan sebagai alternatif saja. Jika orang tua tidak setuju, tentu boleh tetap melakukan pembayaran dengan proses manual seperti biasanya.

Sebagai orang tua, tentu keluarga kami menyambut baik tawaran ini. Sederhana alasanya, yakni mudah dan sekaligus (berharap) berkah.

Mengapa Mudah?

Kita pasti sangat sepakat bahwa salah satu dampak dari kemajuan teknologi adalah menjadikan semuanya serba mudah. Termasuklah dengan hadirnya salah satu produk dari berbagai tren digital pada sistem pembayaran dewasa ini.

Misalnya untuk pembayaran biaya sekolah tadi. Orang tua tidak perlu lagi memberikan tanda silang pada tanggal di kalendernya masing-masing. Juga tidak perlu mengaktifkan alarm notifikasi di gadget sebagai penanda jatuh tempo pembayaran iuran sekolah anak-anaknya.

Melalui sistem pembayaran digital, ada sistem yang mengatur dan akan ada notifikasi yang masuk untuk mengingatkan. Bahkan langsung disertai dengan invoice yang berisikan nominal tagihan. Akan ada pesan pengingat yang hadir tepat pada waktunya.

Intinya cukup dengan klik, klik, klik, maka pembayaran pun selesai. Alhamdulillah, para orang tua tinggal melanjutkan ikhtiar selanjutnya yakni mencari rezeki di jalan yang halal.

Tidak heran jika salah perusahaan teknologi financial (fintech), Xendit (2022) menyatakan metode virtual account sebagai salah satu pembayaran online yang paling sering digunakan masyarakat Indonesia. Jumlah penggunanya melebihi 80%.

Mengapa Berkah?

Ini juga salah satu alasan mengapa kami cepat menyetujui tawaran sekolah tadi. Ada pilihan untuk menggunakan Bank Syariah. Tepatnya Bank Syariah Indonesia (BSI).

Sebagai umat Islam, kami sangat meyakini penggunaan transaksi yang berpola syariah merupakan salah satu jalan untuk meraih keberkahan. Selain sesuai dengan prinsip dalam Islam, dalam hukum positif juga telah dihadirkan UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Penulis yakin, hal yang sama juga menjadi alasan bagi sekolah mengapa akhirnya memberikan alternatif agar orang tua siswa tidak lagi melakukan pembayaran dengan pola manual. Sekolah juga pasti berharap agar pengelolaan dan pendataan transaksinya bisa dilakukan dengan akurat dan mudah. Lebih dari itu, tentu juga berharap agar kegiatan pendidikan di sekolahnya menjadi lebih berkah.

Religiusitas Sekolah

Memang, reformasi yang hadir memberikan implikasi pada berbagai perubahan. Satu di antara banyak perubahan itu adalah hadirnya tren baru dalam pengelolaan pendidikan.

Pendidikan berbasis keagamaan bermunculan, dalam hal ini adalah sekolah islam yang di antaranya kita kenal dengan Sekolah Islam Terpadu itu tumbuh dengan sangat pesat. Banyak orang tua menjadikan sekolah yang memadukan nilai-nilai keislaman dengan kurikulum nasional ini sebagai pilihan keberlanjutan sekolah anaknya.

Hal ini menjadi indikator bahwa adanya semangat baru dalam tubuh masyarakat untuk mengoptimalkan kehidupan yang seimbang (tawazun) antara duniawi dan ukhrowi. Maka, dengan perjalanan waktu semangat ini juga mempunyai keterkaitan dengan pola hidup. Seperti kecenderungan untuk mengikuti berbagai layanan yang berbasis syariah.

Kelak dengan melewati pola pendidikan yang religius, tentu akan mempengaruhi pola pikir serta gaya hidup para generasi baru. Mereka akan semakin akrab dengan tren syariah, baik konsep maupun implementasinya.

Apalagi saat ini, sumber informasi semakin terbentang luas. Generasi-generasi dini itu bisa belajar di mana saja dengan segala platform digital yang tersedia. Referensinya semakin tercukupi. Sehingga sangat mudah kelak baginya untuk memilih dari banyaknya opsi kehidupan yang tersedia.

Tidak salah ketika beberapa studi menunjukkan kecenderungan untuk bertransaksi pada lembaga keuangan syariah terus meningkat. Bukti konkritnya tidak lain adalah dengan bersatunya tiga Bank Syariah pada 1 Februari 2021 dan kemudian hadir dengan satu identitas yaitu Bank Syariah Indonesia atau yang dikenal dengan singkatan BSI.

Bukan Sekadar Pangsa Pasar

Atas berbagai data dan fakta yang ada tersebut, bisa jadi tanpa disadari penulis juga menjadi bagian besar dari umat Islam yang 'terseret' dalam arus kenikmatan hadirnya tren pembayaran digital yang tetap disertai dengan landasan syariah. Semoga semangat ini juga menjadi pemicu bangkitnya ekonomi umat sekaligus keberkahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dengan jumlah 80% lebih dari total penduduk di Indonesia, umat Islam harus dijadikan kolaborator untuk memperkuat prinsip-prinsip syariah yang telah hadir di negeri ini. Tidak dipandang hanya sebatas pangsa pasar semata.

Sumber : news.detik


FO4ARI

I have a blog to share knowledge with you and the latest news


Nature


Didukung Oleh Investing.com

Widget Ringkasan Teknikal Didukung oleh Investing.com Indonesia