Kemacetan 22 jam di Jambi terjadi sejak Selasa (28/2) hingga Rabu (1/3). Kemacetan ini diduga dipicu oleh penumpukan kendaraan truk batu bara di jalan lintas Sarolangun-Batanghari. Imbasnya warga pengguna jalan itu harus terjebak macet sepanjang 15 km.
Lantas apa penyebab macet di Jambi selama 22 jam tersebut? Seperti apa kondisi terkini usai kemacetan 22 jam di Jambi itu? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Lokasi Kemacetan 22 Jam di Jambi: Jalur Sarolangun-Batanghari
Kemacetan 22 jam di Jambi terjadi di Jalan Lintas Sarolangun-Batanghari, jalan nasional yang menjadi jalur penghubung antara Sarolangun dan Batanghari. Jalan nasional ini dipadati kendaraan sepanjang 15 kilometer sejak pukul 10.00 WIB, Selasa (28/2) hingga Rabu (1/3) siang.
Dari video yang dilihat detikSumut, arus lalu lintas bahkan terjadi empat jalur. Hal ini disebabkan para pengendara tidak ada yang mau mengalah sehingga menyebabkan kendaraan tidak bergerak.
Kesaksian Warga Korban Terjebak Kemacetan 22 Jam di Jambi
Menurut kesaksian salah satu warga yang menjadi korban kemacetan 22 jam di Jambi, Hidayat (28) mengatakan kemacetan sampai terjadi di empat jalur. Selain truk batu bara, banyak juga mobil pribadi hingga mobil yang bawa ikan terjebak macet 22 jam.
Bahkan kata, Hidayat, imbas kemacetan ini, terdapat pasien yang meninggal dunia di dalam ambulans. "Ada ambulans yang membawa pasien, meninggal di situ. Dia ini mau ke Jambi, tetapi tidak tahu mau ke rumah sakit mana," kata Hidayat, dilansir detikSumut, Rabu (1/3).
Penyebab Macet 22 Jam di Jambi: Penumpukan Truk Batu Bara
Kapolres Batanghari AKBP Bambang Purwanto mengatakan penyebab kemacetan 22 di Jambi terjadi akibat adanya truk batu bara yang parkir di bahu jalan. Parkirnya kendaraan batu bara itu dikarenakan kantong parkir yang disediakan becek akibat curah hujan tinggi, sehingga truk batu bara tidak bisa masuk ke kantong parkir tersebut.
"Tadi malam curah hujan yang tinggi, sehingga parkir-parkir yang sudah disediakan tidak memungkinkan untuk kendaraan masuk. Jadi mereka parkir di bahu jalan. Selain itu, ada juga truk terguling dan sudah kami evakuasi," katanya.
Akibat Kemacetan 22 Jam Arus Lalin ke Jambi Sempat Dialihkan
Akibat kemacetan 22 jam di Jalan Lintas Sarolangun-Batanghari, kondisi lalin per Rabu (1/3) sore masih terjadi meski beberapa pengendara sudah bisa bergerak. Untuk mengatasi penumpukan kendaraan, pengendara dari arah Kabupaten Sarolangun menuju Kota Jambi dialihkan.
Pengalihan ini diperuntukan untuk pengendara mobil pribadi dan angkutan barang lainnya. Pengendara yang akan ke Jambi dialihkan masuk ke Kabupaten Tebo, yang jika dihitung jarak tempuhnya cukup jauh jika dibandingkan melewati Sarolangun.
"Untuk dari Sarolangun, Merangin, Kerinci, atau Musi Rawas, karena terjadi kemacetan di wilayah Batanghari. Kendaraan pribadi, ambulans, sembako, dan barang, dialihkan melewati Merangin - Muaro Bungo - Tebo - Batanghari - Jambi," kata Kasat Lantas Polres Sarolangun, AKP Marsani, dilansir detikSumut, Rabu (1/3).
"Apabila dari Sarolangun ke Jambi agar bisa memahami dengan kondisi sekarang untuk bisa melintasi Bungo - Tebo - Batanghari - Jambi," tambah Marsani.
Imbas Macet Gubernur Jambi Minta Aktivitas Truk Batu Bara Disetop
Gubernur Jambi Al Haris merespons soal kemacetan 22 jam di Jambi yang terjadi di Jalan Lintas Sumatera di Kabupaten Sarolangun dan Batanghari. Al Haris meminta agar aktivitas truk batu bara sebagai salah satu penyebab macet untuk disetop.
"Mencermati terjadinya kemacetan di ruang jalan nasional Sarolangun-Batanghari tadi malam sampai hari ini. Maka saya mengambil langkah-langkah, pertama kami mengimbau pada seluruh pemegang IUP atau pengusaha tambang untuk sementara waktu tidak mengadakan angkutan dari mulut tambang sampai ke jalan atau ke ruas jalan nasional itu, untuk tidak menambah kemacetan yang terjadi," kata Al Haris, dilansir detikSumut, Rabu (1/03).
Al Haris mengatakan meski hal itu tidak semua kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, namun jika sudah menyebabkan kemacetan parah hingga mengganggu aktifitas warga maka itu merupakan kewajiban baginya selaku Gubernur Jambi dalam menghentikan sementara aktifitas tambang dan angkutan batu bara di wilayahnya itu.
Selama tidak adanya aktivitas angkutan batu bara, dikatakan Gubernur Al Haris dirinya sudah menginstruksikan dinas PUPR Provinsi Jambi dan balai jalan untuk memperbaiki jalan yang rusak di ruas jalan tersebut.
Kondisi Terkini Usai Macet 22 Jam di Jambi: Arus Lalin Mulai Lancar
Kondisi terkini usai kemacetan 22 jam di Jambi, ruas jalan Sarolangun-Batanghar itu mulai lengang pada Kamis (2/3) siang usai kendaraan dialihkan melewati jalur Merangin. Selain pengalihan arus lalu lintas, pada Rabu (1/3) malam, operasional dihentikan sementara oleh Gubernur Jambi Al Haris.
Kasat Lantas Polres Batanghari, AKP Sudiharsono mengatakan bahwa lancarnya arus lalu lintas hingga Kamis siang ini juga dikarenakan pengalihan arus. Tidak hanya dari arah Sarolangun yang melewati Tebo untuk masuk ke Jambi, pengendara dari Jambi juga dialihkan melewati Tebo.
"Untuk kondisi lalu lintas pagi ini di Batanghari sudah lancar. Arus dialihkan karena kita ingin mengurai kemacetan di Desa Jebak dan Karmeo sampai benar benar clear," katanya.
Lebih lanjut, Sudiharsono menyebut kemacetan juga dipicu adanya jalan rusak di beberapa titik di Batanghari. Akibat jalan rusak ini, terjadi kelambatan laju kendaraan yang melewati jalan tersebut.
Sumber : news.detik
I have a blog to share knowledge with you and the latest news