Home News Market Teknologi Treveling Finance JASA
Nature

Mentan: Smart Green House, Upaya Hasilkan Produk Pertanian Berkualitas

aris, 2023-06-11

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengunjungi Gelar Teknologi Smart Green House pada gelaran PENAS XVI, Sabtu (10/6). Teknologi tersebut diterapkan Direktorat Jenderal Hortikultura untuk pembibitan aneka komoditas berkualitas tinggi, salah satunya melon, di lahan berukuran 384 meter persegi.
"Smart Green House adalah salah satu upaya Kementerian Pertanian senantiasa melakukan upaya-upaya pertanian baik melalui lahan datar maupun teknologi seperti ini guna menghasilkan produk pertanian berkualitas," kata Syahrul dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (11/6/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Mentan melakukan panen melon bersama Gubernur Sumbar. Mereka juga mencicipi langsung selada tanpa perlu melalui proses pencucian terlebih dahulu. Syahrul menyebut selada yang dipanen memiliki cita rasa segar dan renyah.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto menerangkan teknologi smart green house bertujuan untuk memodifikasi iklim mikro dengan penerapan teknologi berupa sensor di dalam bangunan dan otomatisasi fertigasi. Konsep yang dikembangkan ini dilakukan dengan berbagai opsi metode penanaman yang bisa digunakan, seperti Drip Irrigation, Dutch Bucket dan Hidroponik sistem NFT.

"Salah satu komoditas yang dikembangkan di SGH ini adalah aneka sayuran dan melon. Melon yang dikembangkan per buahnya mencapai berat hingga 1,5 kg. Jika luasan 800 meter persegi ditanami melon, bisa menghasilkan kira-kira 2.700 tanaman atau 4 ton melon. Kalau harga melon Rp 30 ribu berarti sekali panen biza menghasilkan Rp 120 juta," jelas Prihasto.

Adanya smart green house, kata Prihasto, memungkinkan petani menanam komoditas yang tidak sesuai dengan kondisi iklim setempat melalui modifikasi iklim mikro di dalam bangunan. Misalnya tanaman dataran tinggi seperti tomat cherry dapat ditanam pada dataran rendah dengan pemanfaatan green house.

Dengan teknologi tersebut, kondisi ekstrem cuaca juga tidak lagi menjadi kendala tanam. Selain itu, smart green house membantu petani memproduksi sayuran dan buah tanpa perlu menggunakan pestisida.

Prihasto menjabarkan biaya investasi yang dibutuhkan untuk membangun smart green house sekitar Rp 7 miliar.

"Untuk BEP diperkirakan sekitar 3 tahun budidaya melon sudah bisa kembali modal. Ini adalah salah satu teknologi masa depan agar pangan lokal Indonesia lebih mandiri. Dengan SGH kita bisa menanam setiap saat, tidak tergantung dengan musim," ujar Prihasto.



Sumber : news.detik


FO4ARI

I have a blog to share knowledge with you and the latest news


Nature


Didukung Oleh Investing.com

Widget Ringkasan Teknikal Didukung oleh Investing.com Indonesia