Home News Market Teknologi Treveling Finance JASA
Nature

penyakit yang sering di alami setiap orang, penyakit Biduan | Kesehatan

aris, 2022-09-16

pernahkah Anda mengalami biduran atau urtikaria? Biduran adalah kondisi gatal pada kulit dengan bentol merah yang melebar dan menyebar pada kulit. Kondisi ini dapat menyerang wajah, badan, lengan, atau kaki. Lantas, apa saja penyebab biduran? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian Biduran

Biduran atau urtikaria adalah reaksi kulit yang menyebabkan timbulnya bilur berwarna merah atau putih. Bilur yang timbul ini juga disertai dengan rasa gatal. Awalnya, bilur ini muncul hanya di satu bagian tubuh, tapi lama-kelamaan bilur ini akhirnya menyebar. Salah satu penyebab umumnya adalah alergi, tetapi ukuran dan bentuk bilur bisa berbeda-beda.

Ketika seseorang terserang biduran, tak menutup kemungkinan dirinya juga akan terserang angioedema. Penyakit angioedema adalah pembengkakan pada lapisan kulit yang lebih dalam. Pembengkakan ini biasanya terjadi pada bagian mata, bibir, dan alat kelamin.

Pada beberapa kasus, masalah pada kulit ini juga bisa terjadi atau menjadi bagian dari gejala anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang parah dan terjadi secara tiba-tiba hingga bisa menyebabkan kematian. Kondisi ini dianggap sebagai keadaan darurat karena beberapa gejalanya yang ekstrem. Berikut ini adalah gejala-gejala anafilaksis lainnya:

1. Pembengkakan pada kelopak mata, bibir, tangan dan kaki.
2. Sesak napas yang disebabkan oleh penyempitan saluran udara.
3. Sakit perut dan muntah-muntah.

Faktor Risiko Biduran Biduran terbagi menjadi dua, yaitu akut dan kronis. Namun, untuk biduran kronis tidak diketahui penyebab pastinya. Namun, ada beberapa faktor risiko bisa memicu biduran atau memperburuk gejala yang ada. Contohnya, mengonsumsi minuman beralkohol atau minuman berkafein, tingkat stres yang tinggi, dan suhu udara yang panas.

Penyebab Biduran

Munculnya bilur pada kulit ini dipicu oleh tingginya kadar histamin yang dilepaskan ke kulit.

Tubuh menyimpan histamin di dalam sel. Ketika sistem kekebalan mengenali ancaman, ia akan melepaskan histamin dan bahan kimia lainnya. Rangkaian bahan kimia ini bisa melindungi kamu dari penyakit serius akibat infeksi atau gigitan serangga. Namun, terkadang, sistem kekebalan melepaskan histamin ketika tidak ada ancaman nyata. Hal ini terjadi ketika

orang mengalami reaksi alergi. Nah, histamin inilah yang bisa membuat menyebabkan pembuluh darah melebar, sehingga aliran darah meningkat.

Banyaknya darah yang mengalir di bawah permukaan kulit, membuat kulit terlihat memerah. Kelebihan cairan ini juga yang menyebabkan pembengkakan pada kulit dan rasa gatal-gatal. Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya biduran:

1. Terjadi kontak dengan pemicu atau penyebab alergi, misalnya lateks dan bulu binatang.
2. Makanan penyebab biduran yang paling umum adalah kacang, cokelat, makanan laut, telur, gandum, dan susu.
3. Hampir semua obat-obatan bisa menyebabkan uritkaria.
4. Zat adiktif atau bahan tambahan dalam makanan seperti pemanis, pengawet, penguat rasa, pewarna, pengental, dan lain-lain.
5. Infeksi, seperti hepatitis dan demam kelenjar.
6. Gigitan serangga.
7. Faktor lingkungan, seperti pajanan terhadap kondisi atau cuaca panas maupun dingin, pajanan terhadap air tertentu, atau bahkan sinar matahari.

Gejala Biduran

Ketika seseorang terserang biduran, ruam yang muncul pada kulitnya akan terasa gatal, bahkan perih atau menyengat. Ruam tersebut bisa muncul di mana saja di kulit tubuh, seperti di perut, punggung, bokong, dada, lengan dan kaki. Gejala biduran ini bisa bertahan berjam-jam hingga beberapa hari. Biduran yang terjadi selama kurang dari enam minggu disebut sebagai biduran akut atau jangka pendek.

Namun, ada juga kasus urtikaria yang bertahan lebih dari enam minggu atau bersifat kambuhan selama beberapa bulan atau bahkan tahun. Kondisi yang disebut biduran jangka panjang (kronis) ini merupakan kondisi yang jarang terjadi.

Biduran kronis bisa diartikan sebagai pertanda dari penyakit lain yang sedang diderita. Misalnya karena penyakit tiroid, diabetes tipe 1 atau lupus. Pada kebanyakan kasus biduran, penyakit ini sering terjadi pada anak-anak dan wanita pada usia 30 sampai 60 tahun. Selain itu, orang yang memiliki alergi juga lebih berisiko untuk mengalaminya.

Diagnosis Biduran

Cara untuk mendiagnosis biduran, di tahap awal dokter melakukan wawancara medis seputar keluhan dan riwayat penyakit yang pernah dialami, hingga makanan atau aktivitas yang baru dilakukan.

Setelah itu, dokter baru melakukan pemeriksaan fisik pada yang mengalami bentol-bentol. Pada beberapa kasus, dokter juga melakukan pemeriksaan penunjang seperti:

1. Tes alergi, pada kulit atau tes darah.
2. Tes darah, untuk menyingkirkan penyakit atau infeksi lain.
3. Biopsi kulit. Pada pemeriksaan ini, dokter kulit akan mengangkat sedikit kulit yang terkena, sehingga bisa diperiksa di bawah mikroskop.

Namun, pemeriksaan ini umumnya dilakukan pada kasus biduran yang terjadi berulang, bukan pertama kali.

Komplikasi Biduran

Biduran yang tak ditangani bisa menyebabkan komplikasi dan mengganggu aktivitas pengidapnya sehari-hari. Komplikasi biduran bisa berupa angioedema dan anafilaksis. Angioedema ini merupakan pembekakan kulit di kelopak mata, bibir, tangan, kaki, hingga sekitar area kelamin. Angioedema sendiri disebabkan oleh penumpukan cairan tubuh.

Pengobatan Biduran

Sebenarnya kebanyakan kasus biduran tak membutuhkan pengobatan khusus, sebab gejala yang muncul biasanya akan menghilang dalam hitungan hari atau jam. Namun, apabila terasa sangat mengganggu, maka pengobatan yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan.

Berikut pengobatan biduran yang bisa diberikan:

1. Lotion atau krim anti-gatal yang menenangkan. Krim yang mengandung mentol bisa meredakan gatal sementara.
2. Antihistamin. Obat ini bisa membantu mengendalikan rasa gatal dan bengkak.
3. Kortikosteroid. Untuk biduran yang parah, obat seperti prednison bisa mengurangi peradangan dan gatal. Sedangkan untuk biduran yang lebih ringan, dokter kulit mungkin akan meresepkan kortikosteroid yang dioleskan ke kulit untuk membantu meredakan gatal.
4. Terapi Cahaya. Disebut juga fototerapi, perawatan non-invasif ini bisa efektif bila antihistamin tidak bekerja.

Pencegahan Biduran

Biduran umumnya terjadi akibat reaksi alergi oleh sebab itu, bagi kamu yang mengidap alergi tertentu, cobalah hindari hal-hal yang bisa memicunya agar biduran tidak muncul. Berikut beberapa cara mencegah biduran:

1. Makanan. Hindari makanan yang sudah diketahui menjadi pemicu gejala biduran.
2. Suhu. Bila kamu mengalami gatal-gatal saat terkena dingin, jangan berenang di air dingin dan hindari paparan udara dingin dengan mengenakan pakaian hangat dan syal di sekitar hidung dan mulut.
3. Paparan sinar matahari. Kenakan pakaian pelindung dan oleskan tabir surya.
4. Obat-obatan. Segera beri tahu dokter atau apoteker bila kamu mencurigai obat tertentu yang menyebabkan gatal-gatal.
#Kesehatan #biduan #alergi

Sumber : Halodoc


FO4ARI

I have a blog to share knowledge with you and the latest news


Nature


Didukung Oleh Investing.com

Widget Ringkasan Teknikal Didukung oleh Investing.com Indonesia