Home News Market Teknologi Treveling Finance JASA
Nature

Tips Berinvestasi Properti Supaya Aman & Nggak Tekor

aris, 2022-10-13

Investasi tengah digandrungi oleh generasi muda akibat adanya pandemi COVID-19. Hal ini bisa dilihat dari pertumbuhan investor di Bursa Saham Indonesia yang naik cukup signifikan dibandingkan sebelumnya.

Seperti pada laporan yang dikeluarkan oleh OJK pada bulan Mei lalu, hingga akhir April 2022 secara nasional jumlah investor ritel di Pasar Modal telah mencapai 8,62 juta atau telah meningkat sebesar 15,11 persen (ytd) dibandingkan posisi 30 Desember 2021.

Pertumbuhan jumlah investor ritel ini juga masih didominasi oleh kaum milenial atau usia di bawah 30 tahun sebesar 60,29 persen dari keseluruhan jumlah investor. Data ini pun menunjukan bagaimana investasi sudah jadi incaran bahkan oleh anak-anak muda.

Meski tengah ramai, bukan berarti berinvestasi tak memiliki risiko yang harus ditanggung oleh para investor. Namun, bila seseorang jeli dalam memilih instrumen investasi, maka modal yang ditanam dapat menghasilkan keuntungan dalam jumlah besar di masa depan. Tapi bagi investor yang ingin mencari investasi yang cenderung aman dan memiliki peningkatan nilai yang paling stabil adalah properti.

Seperti diungkapkan oleh Direktur Emerald Land Development Andre Wijaya di Epic Living episode ke-8 yang menuturkan berinvestasi adalah sesuatu yang harus dilakukan jika tidak ingin nilai harta yang dimiliki menyusut karena inflasi.

Kekayaan harta tersebut dapat dikembangkan dengan berbagai macam investasi, mulai dari bursa, saham hingga properti. Terkait investasi properti, Andre menjelaskan instrumen ini cenderung stabil dan aman lantaran tidak berfluktuasi harga.

"Dengan berinvestasi di properti, ada keyakinan bahwa tidak mungkin drop, tidak mungkin jatuh dibandingkan instrumen yang risikonya tinggi seperti saham. Jadi, properti relatif lebih stabil dan aman menurut saya," terang Andre dilansir dari CNN Indonesia, Kamis (13/10/2022).

Dalam berinvestasi properti, Andre menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, apakah investasi properti tersebut dapat memberikan passive income saat tidak dipergunakan.

"Kalau beli rumah pasti investasi ada barangnya, ada rumahnya. Jelas dan kelihatan barangnya. Kalau tidak dipakai , rumah itu bisa disewakan jadi kan ada passive income. Apakah itu ruko, rumah, apartemen, pasti akan ada return-nya kembali," ujarnya.

Kedua yaitu the mind behind product atau pengembang produk properti tersebut. Seorang investor properti harus memastikan terlebih dahulu apakah properti tersebut dikembangkan oleh developer yang terpercaya.

Periksa juga apakah developer tersebut memiliki kelengkapan surat-surat yang jelas, tidak sedang dalam sengketa sehingga investor bisa menjual properti tanpa kendala ketika harganya mulai naik.

"Dari lingkungannya, aksesnya bagaimana. Jadi mesti aspek lokasi, kualitas barang, detailnya jelas apa nggak, dan apakah properti tersebut bisa mendapatkan passive income kalau belum dipakai," ungkap Andre.

Andre pun menjelaskan Emerald Land Development sudah bergerak selama beberapa tahun dalam bidang pembangunan di wilayah Jabodetabek. Saat ini pihaknya tengah mengembangkan lima project di berbagai tempat di Jabodetabek, dan satu project di Karawang.

Terkait investasi properti, Emerald Land Development berupaya menyediakan properti dengan aspek legal yang jelas. Mulai dari sertifikat yang sudah pecah, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), serta Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang lengkap.

Andre menuturkan Emerald Land Development juga menyediakan properti yang visible/sudah terlihat bangunan rumahnya untuk menghindari konsep menjual properti seperti 'kucing dalam karung'. Untuk project di Karawang, pihaknya menyediakan satu produk yang diberi nama Neo Casa.

"Di Karawang kita mempunyai satu produk yang benar-benar luar biasa dengan starting di Rp 300 jutaan, benar-benar untuk orang first buyer, first home untuk setiap orang beli rumah," imbuhnya.

Cluster Neo Casa ini terdiri atas tiga tipe yang berbeda, yakni tipe suite, living dan soho. Salah satu contohnya yaitu rumah dengan tipe soho didesain untuk mengakomodasi kebutuhan customer atas tempat tinggal sekaligus space untuk bekerja.

"Selain konsumen bisa pakai sendiri, dan mungkin dia bisa jalankan sebagai suatu investasi. Dia bisa sewakan atau mungkin orang tertarik bisa buat office," ucapnya.

Saat ini, cluster Neo Casa menawarkan beragam program menarik, di antaranya paket instan dengan down payment (DP) Rp 8 juta dan cicilan Rp 1 juta/bulan.

"Kita ada yang namanya paket instan dengan cicilan cuma Rp 1 jutaan sebulan (syarat dan ketentuan berlaku). Jadi ketika kamu memberikan down payment (DP) Rp 8 juta kita akan proses dengan berbagai bank yang menyediakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan cicilan hanya Rp 1 juta/bulan*," jelasnya.

Selain itu, Neo Casa juga menawarkan program cicilan bertahap 24 kali dan 34 kali, serta subsidi down payment (DP) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Bagi yang tertarik, silahkan scan QR Code yang tertera pada episode 8 EPIC Living 'Aman Investasi Properti di Karawang" atauklik link berikut https://linktr.ee/Neocasa.epic untuk informasi mengenai promo atau detail lain mengenai Emerald City Cibinong.

Sumber :news.detik


FO4ARI

I have a blog to share knowledge with you and the latest news


Nature


Didukung Oleh Investing.com

Widget Ringkasan Teknikal Didukung oleh Investing.com Indonesia